Strategi Funnel untuk Menjual

Pernah bingung caranya biar jualan ramai?

Fokus jualan malah tokonya sepi

Pembelinya pergi

Yang jual rugi

Pesaing makin hepi

Pusing pala berbi

Nah….

Nggak pengen kan kejadian begini.

Kali ini ayolah sama-sama belajar tentang strategi funneling.

Strategi ini cukup ampuh buat diterapkan.

Funneling adalah sebuah proses menggiring calon konsumen dari yang tidak tahu, menjadi tahu, sampai dengan beli.

Bisa juga dari yang coba produk gratis, beli yang murah, hingga beli yang mahal.

Disebut funnel karena proses ini menyerupai corong.

Semakin dalam, semakin mengerucut.

Coba lihat gambar ini.

Cold market adalah orang yang belum paham dengan produk kita.

Warm market adalah orang yang sudah mengenal atau mau datang ke toko kita.

Hot market adalah orang yang beli produk kita.

Semakin dalam, semakin sedikit.

Ini disebut funnel.

Contoh penerapannya seperti ini.

Nah, sederhananya gitu.

Diatas adalah proses dari yang tidak tahu sampai beli.

Sekarang, kita bahas praktek yang berbeda yang juga menggunakan strategi funneling.

Ini misalnya

Dalam hal ini, gratis digunakan untuk mengundang traffic.

Setelah mendapat gratisan, diberikan edukasi yang bertujuan mengajak untuk join kuliah WhatsApp yang berbayar terjangkau.

Pada tahap ini tentunya lebih sedikit yang mendaftar.

Setelah WhatsApp, direkomendasikan buku untuk dimiliki, pada kasus ini bukunya lebih mahal.

Dan tentunya jumlah orangnya semakin mengerucut.

Dari buku, semakin terseleksi, sehingga bisa ditawarkan produk yang lebih mahal, dalam contoh kasus ini adalah Training.

Funnel ini, makin direncanakan makin baik.

Saat paham strategi funneling, kita jadi lebih memahami pentingya pengunjung.

Dimulai dengan memberikan umpan untuk customer dengan biaya terkecil (bahkan bisa gratis).

Misal:

Dilanjut dengan melanjutkan level funnel lebih dalam dengan menawarkan produk yang level harganya bertahap.

Sederhananya gitu deh.

Semoga bermanfaat.

Love you...

Facebook